Rabu, 03 Februari 2016

Jonan Akhirnya Setujui Hak Eksklusif Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jonan Akhirnya Setujui Hak Eksklusif Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Senin, 1 Februari 2016

Jonan Akhirnya Setujui Hak Eksklusif Kereta Cepat Jakarta-Bandung
TRIBUN TIMUR/Fahrizal Syam
Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan meresmikan Air Traffic Control System (ATS) Top Sky di kantor cabang Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) kawasan bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/1/2016). 
 Selain kontroversi soal permintaan jaminan dari Pemerintah RI, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga menuai kontroversi soal tuntutan hak eksklusif oleh investor terhadap jalur trase di kiri kanan jalur yang akan dilalui kereta tersebut.
Belakangan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengakui ada tiga hal yang sudah dia setujui terkait berbagai tuntutan konsesi proyek kereta cepat ini. Salah satunya, soal hak eksklusif mengelola jalur trase. yang akan diberikan kepada PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
"(Trase) itu tidak boleh dimasuki kereta lain," kata Jonan, Senin (1/2) di Jakarta.
Sebelumnya, KCIC memang meminta hak eksklusif tersebut.  Tidak boleh ada proyek kereta lain yang sejajar atau berdekatan dengan jalur kereta cepat ini.
Termasuk, ketika pemerintah nantinya akan membangun proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jonan berasalan, sebagai pihak yang membangun proyek tersebut, maka KCIC wajar mendapatkan hak tersebut.
Poin lain terkait tuntutan konsesi adalah mengenai jaminan. Kata Jonan mengatakan, tidak ada jaminan yang diberikan dalam kaitannya penggunaan APBN. Jaminan akan diberikan terkait kepastian hukum.
Yang lainnya adalah konsesi proyek ini akan berlangsung selama 50 tahun sejak konsesi diberikan, bukan ketika proyek selesai. Akibatnya, konsorsium akan terancam merugi jika proyek tersebut molor karena alasan-alasan hukum.
sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/02/01/jonan-akhirnya-setujui-hak-eksklusif-kereta-cepat-jakarta-bandung

Menteri Ferry Sebut Lahan TNI-AU Tak Diganggu oleh Kereta Cepat

Menteri Ferry Sebut Lahan TNI-AU Tak Diganggu oleh Kereta Cepat

\Menteri Ferry Sebut Lahan TNI-AU Tak Diganggu oleh Kereta Cepat\
Ilustrasi: (Foto: Okezone)


JAKARTA - Polemik dari pembangunan proyek ambisius Presiden Joko Widodo (Jokowi) kereta cepat Jakarta-Bandung terus bergulir. Setelah masalah perizinan yang belum rampung, kini masalah pembebasan tanah hingga penolakan dari TNI Angkatan Udara (AU) perihal pengunaan lahannya.
Pasalnya, stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang di Halim masuk ke dalam Komplek Trikora Lanud Halim Perdanakusuma.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan mengakui adanya permasalahan ini. Akan tetapi, pihaknya sudah membicarakan hal tersebut.
"Kalau yang AU kan sebelah sininya, yang di sananya kan udah relatif ini. Kalau dari segi itu kita lihat saja. Kita sudah pernah bicara juga. Inikan menyangkut apakah dalam aspek tata ruang pertahanan itu mengganggu, itukan tidak juga. ini kan bicaranya clear saja. Kita jangan bicara pro dulu atau kontra," ucap Ferry di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Ferry menambahkan, dengan cara pendekatan yang berbeda dalam membebaskan tanah, maka permasalahan tersebut sudah dapat diselesaikan. Secara tata ruang, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kini sudah tidak ada masalah.
"Makanya saya bilang dari segi kementerian saya, kita sudah sejak Oktober bahas ini. Jadi saya ngelihat ini loh kok muncul ini. Tapi makanya saya bilang, apa yang harus diinikan, perpanjang Hak Guna Usaha (HGU) nya atau perubahan tata ruangnya," sebutnya.
Namun, Ferry meminta setiap kepala daerah memuluskan tata ruang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal ini dikarenakan, semua pemerintah daerah (pemda) membutuhkan transportasi yang dapat interkoneksi dengan daerah lain.
"Tata ruang itu produknya dari peraturan daerah, terus teman-teman pemda juga sudah mengusulkan perubahannya. Ya banyak," tukasnya.
sumber : http://economy.okezone.com/read/2016/02/03/320/1303868/menteri-ferry-sebut-lahan-tni-au-tak-diganggu-oleh-kereta-cepat

Proyek LRT Bandung Raya Ditarget Dibangun Maret 2016

Proyek LRT Bandung Raya Ditarget Dibangun Maret 2016

Ongkos bagi penumpang diperkirakan hanya Rp8.000 per orang.
Proyek LRT Bandung Raya Ditarget Dibangun Maret 2016
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kanan). (VIVA.co.id/Yadi )
VIVA.co.id - Pemerintah Kota Bandung memastikan moda transportasi massal light rapid transit (LRT) akan mulai dibangun tahun ini. Pembangunan LRT itu melibatkan perusahaan operator transportasi publik asal Singapura, SMRT Corporate Singapore Ltd.

Untuk memastikan kerja sama itu dijalin, Wali Kota Ridwan Kamil dan perwakilan dari SMRT Singapura telah bertemu di Bandung pada Selasa 2 Februari 2016. Wali Kota memastikan proyek LRT di Kota Bandung pada pekan ini sudah memasuki tahap finalisasi.

"Ada kabar baik, pekan ini Perpres (Peraturan Presiden) LRT Bandung Raya sedang finalisasi dan dalam waktu dekat ditandatangani Presiden. Artinya, nanti akan dikerjakan konsorsium, dan dipastikan akan groundbreaking (peletakan batu pertama) tahun ini," kata Wali Kota.

Khusus koridor I Bandung Utara ke Bandung Selatan akan dipisahkan proses lelangnya sehingga terhindar dari permasalahan. "Karena lelangnya dipisah dengan koridor II sehingga enggak ada masalah. Koridor II oleh konsorsium, koridor I juga siap, tinggal dikerjakan. Jadi, tahun ini dua-duanya bisa dikerjakan bareng," ujarnya.

Wali Kota juga menambahkan bahwa teknologi yang ditawarkan lebih murah dan cicilan yang akan ditanggung Pemerintah kota pun tergolong murah. Selain itu, beban yang akan ditanggung masyarakat, saat menggunakan LRT nantinya juga relatif murah. 

"Untuk koridor I Bandung utara ke selatan tipe LRT Group Rapid Transit jenis baru ini menggunakan teknologi magnet dengan asumsi ongkos termurah, yaitu Rp6.000 hingga Rp8.000 per orang," kata Wali Kota.

Group Rapid Transit itu apabila dihitung sangat jauh dibandingkan dengan MRT (mass rapid transit) dari segi nilai investasinya. “Investasinya sangat murah, sekitar USD 260 juta bila dibandingkan dengan monorel yang bisa sampai USD 500 juta. Ini berarti hampir setengahnya. Selain murah, GRT ini manuvernya bahkan kecil dan bisa belok 90 derajat sehingga lebih memerlukan ruang gerak yang sedikit dibanding MRT," katanya.

Wali Kota berharap, pembangunan LRT Bandung Raya dapat dilaksanakan mulai Maret 2016. "Dalam sebulan ini, kemungkinan SMRT Singapura yang menjadi pemenang karena tidak ada lawan. Tadi sudah saya targetkan pengumuman lelang resmi di bulan Maret. Setelah itu, untuk groundbreaking cuma menunggu izin dari Kementerian Perhubungan," ujarnya.
sumber : http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/731080-proyek-lrt-bandung-raya-ditarget-dibangun-maret-2016

Menteri Ferry: Tanah Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Beres

Menteri Ferry: Tanah Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Beres

\Menteri Ferry: Tanah Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Beres\
Ilustrasi: (Foto: Reuters)



JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengklaim sudah tidak ada lagi permasalahan tanah maupun tata ruang terkait pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebelumnya, ada sekira 600 hektare (ha) tanah yang belum dibebaskan.
"Yang mana? Enggak. Kalau tanah itu sudah ini (selesai). Kan sebagian besar melewati Hak Guna Usaha PTPN, itu sudah kita perpanjang, sudah akhir tahun lalu, sudah lama itu sama juga tata ruangnya, Oktober sudah bahas. Jadi dari sisi tugas Kementerian Tata Ruang sudah tidak ada problem," ucap Menteri ATR/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Ferry menambahkan, pada dasarnya pemerintah daerah (pemda) pun mendukung pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, sehingga permasalahan pembebasan tanah dapat diselesaikan dengan baik.
"Dari mana datanya? Makanya kan saya bilang seni dalam pembebasan itu, enggak bisa kita ngomong ini. Makanya titik mana? Kenapa pemda-pemda juga mendukung? karena daerah berkepentingan juga membuka akses, ya kan. Melakukan interkoneksi terhadap kereta ini masing-masing pemda," tambah Ferry.
Hingga saat ini, Ferry mengklaim pembebasan tanah pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah tidak ada masalah. Pasalnya, sebagian besar, lahan yang dilalui tanah perkebunan milik PTPN VIII.
"Kalau dari segi ini-nya sih, sebagian besar karena itu melewati tanah perkebunan, saya kira enggak ada problem," jelasnya.
"Tata Ruang dan Agraria tidak ada problem. Tidak ada masalah prinsip lagi," tukas Ferry.
sumber : http://economy.okezone.com/read/2016/02/03/320/1303848/menteri-ferry-tanah-kereta-cepat-jakarta-bandung-sudah-beres

Kenapa Jakarta-Bandung Jadi Jalur Pertama Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jakarta-Bandung Jadi Jalur Pertama Proyek Kereta Cepat?

Rabu, 3 Februari 2016
KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Presiden Joki Widodo bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat meninjau lokasi ground breakingmereta cepat di Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu. 
 
BANDUNG, KOMPAS.com — Meski mengundang pro dan kontra, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendukung Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan proyek kereta cepat.

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Rabu (3/2/2016). Menurut dia, dinamika selalu ada dalam setiap pembangunan besar.

"Di mana ada hal baru, selalu ada dinamika. Kita lihat busway, dulu didemo-demo saya masih ingat. Saya hafal orang intelektual yang mendemo. Setelah busway-nya lancar, jadi manfaat, diam kan," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Emil juga menceritakan, penolakan juga terjadi saat pembangunan jalan layang Pasupati. "Pas pelaksanaannya ditolak sama LSM, sudah jadi, dinikmati. Kereta cepat juga mengalami hal yang sama," kata dia.

"Saya tidak mempermasalahkan. Orang berhak atas opininya mau positif, mau negatif, yang penting keputusan ada di pengambil keputusan," ucap dia.

"Jadi, kuncinya ada di Pak Presiden. Kalau kata Pak Presiden jalan, ya saya sebagai bawahan mengamankan. Jadi, saya tidak mempermasalahkan pro-kontranya karena urusan teknologi baru selalu ada pro dan kontra," lanjut Emil lagi.

Di dunia maya, Emil mengaku sering beradu argumen dengan warga perihal urgensi pembangunan kereta cepat.

"Saya sudah bilang, kereta cepat bukan mempercepat orang Jakarta ke Bandung, melainkan melahirkan pertumbuhan ekonomi baru, yaitu di Karawang dan Walini," ungkapnya.

"Kalau tidak ada kereta cepat, Karawang dan Walini juga tidak akan ada pembenarannya," kata dia.

Emil juga membeberkan mengapa Jakarta-Bandung menjadi jalur pertama proyek kereta cepat.

Menurut dia, dari hasil studi, jalur Jakarta-Bandung paling layak secara perhitungan bisnis. "Kenapa memprioritaskan Jakarta-Bandung bukan jembatan yang roboh? Ini kan business to business. Kalau duitnya pakai APBN, bolehlah digugat. Begitu logikanya. Ini kan duit sendiri," kata dia.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2016/02/03/12341651/Kenapa.Jakarta-Bandung.Jadi.Jalur.Pertama.Proyek.Kereta.Cepat.

PT KAI Jadi Operator LRT

PT KAI Jadi Operator LRT

Hilda B Alexander/Kompas.com Progres pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan Tahap 1 Cibubur-Cawang sudah sampai pada pemancangan pilar-pilar, Selasa (22/12/2015).

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menegaskan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menjadi operator proyek light rail transit (LRT) atau kereta api ringan yang menjadi bagian dari program pembangunan pemerintah pusat.

"Ini cuma penegasan saja megenai operator LRT Jabodetabek sesuai dengan keinginan presiden untuk ditugaskan ke PT Kereta Api Indonesia (persero)," ujar Jonan setelah menghadiri Rapat Koordinasi dengan Menteri Perekonomian, di Gedung Kementerian Bidang Perekonomian, di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Selain Jonan, hadir pula Menteri Bappenas, Sofyan Djalil, Menteri Perekonomian Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar dalam Rapat Koordinasi hari ini.

Jonan mengaku, keinginan presiden itu semata-mata dilakukan untuk menghindari proses lelang yang akan memakan banyak waktu.

LRT merupakan proyek pemerintah, bukan program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)-nya ada di Kementerian Perhubungan.

Mengenai pembiayaan, menurut Jonan, sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Karena itu, dia optimistis pembangunan LRT akan berjalan.

"Ya jalan dong, harus jalan, dari dulu kan di Perpres udah dibilang pake APBN, cuma diresmikannya aja sama Kementerian BUMN, saya juga heran," cetus Jonan.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Pekerja melintas dekat proyek sistem transportasi kereta ringan (light rail transit/LRT) yang diresmikan pembangunannya dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
 
 Pembangunan dua koridor awal LRT, yakni Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer (km) dan rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km, membutuhkan anggaran Rp 23,8 triliun dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun.
Pengerjaan LRT yang digarap pemerintah pusat itu terdiri dari dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer.

Masing-masing terdiri dari tiga lintas pelayanan, yakni tahap 1 meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 kilometer.

Adapun tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 kilometer. Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua.

Untuk tahap pelaksanaan pembangunan lintas pelayanan LRT tahap 1 akan dimulai pada akhir tahun 2015 dan direncanakan akan selesai pada tahun 2018.

Sedangkan lintas pelayanan LRT tahap 2 akan dimulai pada akhir tahun 2016 dan berakhir pada akhir tahun 2018.
 
Sumber :  http://properti.kompas.com/read/2016/02/03/130423521/PT.KAI.Jadi.Operator.LRT